Firaun Manakah Yang Tenggelam di Laut Merah?

| | 0 komentar
Kisah mengenai Mukjizat Nabi Musa (Moses) yang membelah Laut Merah dengan tongkatnya untuk menghindari kejaran Fir’aun dan bala tentaranya tentunya sudah tak asing lagi ditelinga kita. Di kitab suci Al-Qur’an dan Alkitab, kronologi pengejaran dikisahkan begitu gamblang walaupun terdapat sedikit perberbedaan kisah diatara keduanya. Namun yang pasti, kedua kitab suci tersebut mengisahkan kepada kita mengenai akhir yang menggembirakan bagi Musa beserta Kaum Bani Israel karena dapat meloloskan diri dari kejaran Fir’aun beserta bala tentaranya. Dan bagi sang Fir’aun, ia justru menemui ajalnya setelah tenggelam bersama pasukannya di Laut Merah.

Walaupun Al-Quran dan Alkitab sudah cukup jelas mengisahkan kronologi peristiwa itu terjadi, namun masih terdapat teka-teki mengenai siapa sebenarnya Fir’aun yang memimpin pengejaran terhadap Musa beserta kaum Bani Israel? Al-Quran dan Alkitab tidak menyebutkan secara mendetail siapakah Fir’aun yang dimaksud.

Fir’aun (Pharaoh) merupakan gelar yang diberikan kepada raja-raja Mesir kuno. Asal usul istilah Fir’aun sebetulnya merujuk kepada nama istana tempat berdiamnya seorang raja, namun lama – kelamaan digunakan sebagai gelar raja-raja Mesir kuno. Banyak Fir’aun yang telah memimpin peradaban yang terkenal dengan penginggalan Piramida Khufu-nya itu, mulai dari Raja Menes -sekitar 3000 SM, pendiri kerajaan, pemersatu Mesir hulu dan hilir – hingga Mesir jatuh dibawah kepemimpinan raja-raja dari Persia.

Sejauh ini telah banyak studi yang dilakukan untuk mengidentifikasi siapakah Fir’aun yang sedang berkuasa saat peristiwa keluarnya Musa beserta Bani Israel dari tanah Mesir. Berikut beberapa kandidatnya :

Ahmose I (1550 SM – 1525 SM)
Thutmose I (1506 SM – 1493 SM)
Thutmose II (1494 SM – 1479 SM)
Thutmose III (1479 SM – 1425 SM)
Amenhotep II (1427 SM – 1401 SM)
Amenhotep IV (1352 SM – 1336 SM)
Horemheb (sekitar 1319 SM – 1292 SM)
Ramesses I (sekitar 1292 SM – 1290 SM)
Seti I (sekitar 1290 SM – 1279 SM)
Ramesses II (1279 SM – 1213 SM)
Merneptah (1213 SM – 1203 SM)
Amenmesse (1203 SM – 1199 SM)
Setnakhte (1190 SM – 1186 SM)

Dari daftar beberapa Fir’aun diatas, nama Ramesses II selama ini memang kerap diidentifikasikan sebagai Fir’aun yang sedang berkuasa pada saat itu. Ia merupakan sosok Fir’aun terbesar dan terkuat yang pernah memimpin peradaban Mesir kuno. Ramesses II juga merupakan salah satu Fir’aun yang paling lama berkuasa, yakni 66 tahun lamanya.
Sifatnya yang kadang tirani terhadap masyarakat kelas bawah, membuat sejarawan banyak yang berspekulasi dengan menyebutkan ia sebagai raja yang memperbudak Bani Israel. Walaupun demikian, tidak ada bukti arkeologi yang benar-benar memperkuat dugaan tersebut. Selain itu periode masa hidupnya juga dikatakan tidak cocok dengan kemungkinan terjadinya peristiwa keluaran.

Kemudian menilik ke Raja Merneptah – putra Ramesses II – yang berkuasa setelah Ramesses II mangkat, ia juga bukan merupakan Fir’aun yang dimaksud mengingat pada masa pemerintahannya, Merneptah pernah mengatakan bahwa Bangsa Israel telah tiba di tanah Kana’an. Itu artinya, peristiwa keluarnya Musa beserta Bani Israel telah lama terjadi sebelum ia berkuasa.
Lalu bagaimana dengan Seti I, ayah dari Ramesses II ? Bagaimanapun juga, ahli sejarah Alkitab mengatakan peristiwa keluaran ini terjadi disekitar 1400 SM, itu jauh dari masa pemerintahan Seti I.

Beberapa Sejarawan yang menggunakan metode penelitian dengan cara mencocokkan kronologi di dalam catatan-catatan peninggalan Mesir Kuno dengan perkiraan waktu keluaran pada kitab suci menyimpulkan, kemungkinan peristiwa itu terjadi saat Mesir kuno dibawah pimpinan Raja-raja Dinasti ke-18.

Dinasti ke-18 mencakup beberapa raja, yakni Thutmose I (1506 SM – 1493 SM), Thutmose II (1494 SM – 1479 SM), diselingi oleh kepempinan Fir’aun wanita yaitu Ratu Hatsepsut (1479 SM -1458 SM) kemudian Thutmose III (1479 SM – 1425 SM).

Benarkan Thutmose II Fir’aun yang tenggelam di Laut Merah?

Menurut studi yang dilakukan oleh Sejarawan Alan Gardiner, setelah kematian Thutmose I dan masa persinggahannya selama 40 tahun di Madyan / Midian, Musa memutuskan untuk kembali ke tanah Mesir tempat beliau dibesarkan. Allah menugaskan Musa untuk menyampaikan ajaran agama yang hakiki kepada Fir’aun. Pada saat itu, Mesir dipimpin oleh Raja Thutmose II yang memperistri Ratu Hatshepsut.

Thutmose II, menurut sejarah bukanlah sosok Fir’aun yang hebat, sebaliknya istrinya Hatshepsut yang banyak berperan penting bagi kemajuan kerajaan. Walaupun bukan merupakan sosok pemimpin yang dikatakan berpengaruh, Gardiner tetap meyakini Thutmose II merupakan kandidat terkuat fir’aun yang melakukan pengejaran terhadap Musa beserta kaum Bani Israel. Hal itu dikarenakan banyaknya kecocokan dengan studi sejarah yang ia lakukan.

Garnier juga menambahakan bahwa di pusara tempat berdiamnya mummi Thutmose II, hampir tidak ditemukan ornamen-ornamen dan benda-benda berharga “semewah” pusara raja-raja Mesir kuno yang lainnya. Ada kesan bahwa raja ini tidak begitu disukai dan dihormati oleh rakyatnya, sehingga mereka tak peduli dengan kematian sang Raja. Selain itu, kematiannya yang mendadak juga menjadi salah satu alasannya.

Penelitian terhadap Mummi Thutmose II yang ditemukan di situs Deir el-Bahri pada tahun 1881 mengungkapkan bahwa terdapat banyak bekas cidera di tubuhnya, dan Mummi-nya ditemukan tidak dalam kondisi yang bagus. Hal ini mungkin menandakan Thutmose II mati secara tidak wajar. Apakah cidera di tubuhnya itu akibat hempasan kekuatan gelombang Laut Merah yang secara tiba-tiba tertutup kembali? Wallahu ‘alam Bishawab

Al-Quran sendiri mengisahkan detik-detik terakhir kehidupan Sang Fir’aun :

Dan Kami memungkinkan Bani Israel melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkatalah ia ;” Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israel, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. ( QS Yunus 90).

Dari ayat diatas kita dapat mengetahui bahwa Fir’aun mencoba memohon kepada Allah agar ia diselamatkan ketika air mengenggelamkan raganya. Namun sangatlah jelas bahwasannya tindakan Fir’aun hanyalah suatu kebohongan semata sebagai alasan untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari maut.

Setelah sang Fir’aun tewas pada periode pemerintahannya yang tergolong singkat, besar kemungkinan jalannya roda pemerintahan diambil alih sementara oleh sang Ratu yang tak lain ialah Hatshepsut sebelum akhirnya Thutmose III naik tahta.
Jika benar Thutmose II merupakan Fir’aun yang dimaksud, ada suatu kemungkinan kronologi sejarahnya menjadi demikian :

Pertama, Musa dibesarkan dilingkungan kerajaan Mesir saat Thutmose I berkuasa, dan istri Thutmose I yang menemukan bayi Musa saat hanyut di Sungai Nil.

Kedua, selang puluhan tahun setelah Musa melarikan diri dari tanah Mesir karena ancaman hukuman mati akibat peristiwa terbunuhnya seorang prajurit kerajaan olehnya, ia kembali untuk menyampaikan ajaran Allah kepada Fir’aun. Namun pada saat itu mungkin Thutmose I telah meninggal dan digantikan putranya Thutmose II.

Mummi Thutmose II


Mengapa Thutmose II Diyakini Sebagai Firaun Yang Tenggelam di Laut Merah Sedangkan Mummi-nya Sendiri Berhasil Ditemukan?

Pertanyaan diatas memang kerap ditanyakan. Mereka yang bertanya kebanyakan beranggapan bahwa Jasad Fir’aun tidak mungkin berhasil ditemukan apalagi dalam bentuk Mummi, sebab telah tenggelam di Laut Merah bersama bala tentaranya.
Bagi kawan-kawan muslim, Al-Quran mengisahkan kepada kita sebagai berikut :

Apakah sekarang (kamu baru percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesunguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuatan Kami. ( QS Yunus 91-92).

Tentunya ayat diatas sudah cukup menjelaskan mengapa Allah dengan sengaja menyelamatkan jasad sang Fir’aun.

http://dipta-jurnal.net

bat Pictures, Images and Photos

(katanya) Raksasa Loch Ness Terlihat Melalui Google Earth

| | 0 komentar
Gambar raksasa Loch Ness yang selama di dianggap sebagai hoax atau gambar yang dianggap lelucon ternyata tertangkap satelit google earth.

Sebuah mahluk raksasa berwarna putih terlihat sedang melintas disebuah danau yang selama ini dikabarkan terdapat mahluk raksasa bernama Loch Ness atau "Nessie".

Gambar dapat dilihat dengan memasukkan koordinat 57 ° 12'52 Lintang ,13 "LU, 4 ° 34'14 Bujur ,16" W di Google Earth.

Jason Cooke saat browsing melalui Google earth secara tidak sengaja menemukan pencitraan satelit. "Aku tidak percaya itu, Ini hanya seperti deskripsi Nessie." jelas cooke kepada the Sun.

Peneliti Adrian Shine, dari Loch Ness Project, mengatakan kepada media "Ini benar-benar menarik. Ini membutuhkan studi lebih lanjut."

Awal tahun ini dilaporkan bahwa perubahan iklim mungkin telah membunuh Rakasa Loch Ness. Ada "tidak" dipercaya penampakan "dari Nessie selama lebih dari setahun.

Sementara itu Veteran Amerika Bob Rines yang juga si pemburu raksasa "Nessie" menjelaskan kondisi lingkungan di teluk Highland telah berubah dan tidak dapat lagi mempertahankan reptil yang sukar dipahami.

Binatang ini pertama kali muncul menjadi perhatian dunia pada tahun 1933. Sejak itu sudah ada puluhan penampakan, banyak di antaranya telah berubah menjadi hoax.

Penelitian ilmiah yang dilakukan tahun 2008 lalu ternyata tidak menemukan binatang raksasa yang telah mengebohkan dunia ini.

sumbawanews.com


bat Pictures, Images and Photos

Album Gitar Terbaik

| | 0 komentar
Majalah Guitar World pernah menyusun daftar 50 album terbesar sepanjang sejarah rock n’ roll (50 Greatest Guitar Albums).  Inilah 10 album gitar terbaik yang  paling remarkable dan selalu pantas didengar pemerhati instrumen gitar rock.

1. Van Halen (1978) — Van Halen


Tak ada yang tak pernah mendengar track kedua album ini — “Eruption”. Track yang awalnya cuma semacam pemanasan buat EVH, akhirnya menjadi komposisi gitar yang paling dibicarakan di kalangan gitaris pada waktu itu. “Ain’t Talkin ‘Bout Love”, “Jamie’s Cryin’”, dan “You Really Got Me” agaknya telah memperlihatkan keberhasilan seluruh personil Van Halen membawakan lagu-lagu metal dengan sangat fun dalam album ini.

2. Are You Experienced (1967) — Jimi Hendrix


James Marshall Hendrix dengan imej gypsy namun mampu memainkan gitar dengan teknik sekelas Jeff Beck, Pete Townshend, dan Eric Clapton. Gitaris muda yang sebelumnya tak dikenal ini memainkan dua single pertama mereka — “Hey Joe” dan “Purple Haze” — bersama rekan Mitch Mitchell dan Noel Redding.

Mungkin mereka tak menyangka gaya permainan blues dan R&B Hendrix, ditambah dengan kombinasi tone Fender Stratocaster-nya yang tebal dan unik, mampu menyelamatkan mereka dari kekurangan budget untuk menyewa studio-studio di London

3. Surfing With The Alien (1987) — Joe Satriani


Album terlaris Joe Satriani ini merupakan rekaman gitar instrumental pertama yang berhasil menembus chart album Billboard pada tahun 1987. Album yang dirilis ulang pada tahun 2007 lalu untuk merayakan dua puluh tahun perilisan album ini, berisi lagu-lagu cepat dan kompleks seperti “Surfing The Alien” dan “Satch Boogie”, two handed tapping sederhana dalam “Midnight”, hingga yang lebih lambat dan terdengar melodic “Always With Me Always With You”.

Mungkin album ini pula yang mengantarkan Satch menjadi salah satu gitaris rock yang paling respectable dalam sejarah

4. Rising Force (1984) — Yngwie J. Malmsteen


Jaman keemasan neoclassical ala Yngwie tentu masih jelas di ingatan. Dia tercatat sebagai gitaris yang paling mendekati Eddie VH, dengan style klasik yang diadopsi banyak gitaris metal pada waktu itu—setidaknya selama beberapa dekade.

Semua teknik kecepatan yang menyilaukan dan mempesona bisa kita dengar di semua album, tetapi album debut Rising Force dianggap yang terbaik dan paling revolusioner. Bahkan album tersebut membawa nuansa kecepatan dan presisi bermain gitar dengan scale unik dan sweep picking-arpeggio yang jarang terdengar sebelumnya. Yngwie sendiri mengatakan kalau track “Black Star” dan “Far Beyond the Sun” sangat mewakili style keseluruhan dia.

5. Passion and Warfare (1990) — Steve Vai


Bisa dibilang kalau album ini merupakan salah satu album instrumental paling menantang yang pernah direkam. Dari track yang cukup mengejutkan seperti “The Audience Is Listening” sampai yang bernuansa dalam dan spiritual “For The Love of God” membuat album ini menjadi salah satu rekaman paling pantas didengar sampai kapanpun.

Album yang meraih dua kali Platinum ini direkam bersama tujuh personel, yang diantaranya ada basis yang dikenal dengan tekniknya yang luas, Stu Hamm, serta Pia Maiocco (keyboard) yang akhirnya menjadi istri Steve sendiri. Total 14 track dalam album ini ditulis oleh Steve Vai.

6. Led Zeppelin IV (1971) — Led Zeppelin


Led Zeppelin IV—sebenarnya ini bukan judul album keempat Led Zeppelin yang dirilis tahun 1971 tersebut. Entah karena alasan apa, mereka ini tidak memuat judul apapun di album tersebut. Beberapa menyebutnya Four Symbols, The Fourth Album, Zoso, Runes, dan Untitled.

Tidak perlu ditanyakan lagi lagu-lagu terkenal di album yang meraih posisi chart tertinggi di angka 2 ini seperti the epic ballad “Stairway to Heaven”, “Black Dog”, dan “Rock and Roll”. Dengan riff-riff Jimmy Page dan teriakan Robert Plant, mereka mampu membawa album ini sampai angka 22 juta penjualan.

7. Nevermind (1991) — Nirvana


Siapapun tak menyangkal kalau album ini adalah album pertama yang membawa terobosan besar arah revolusi musik grunge. Dengan distorsi metal dan scream dari sang frontman, vokalis, sekaligus gitaris Kurt Cobain, mereka membawa pengaruh besar pada band-band Seattle.

Cobain menggunakan distorsi metal dan chorus pedal sebagai efek utamanya. Hampir semua track terdengar dinamis, dari verse yang pelan menuju chorus yang keras (ingat “Smells Like Teen Spirit”). Guitar World menulis bahwa Cobain telah membuat tone set untuk musik rock ‘90-an.

8. Master of Puppets (1986) — Metallica


Kami menganggap ini salah satu pencapaian album heavy metal terbaik mereka, bersama basis terbaik yang pernah mereka punya — Cliff Burton. Metal Rules me-rating album ini sebagai nomor 1 dalam “Top 100 Heavy Metal Albums” di tahun 2003.

Banyak kritikus menilai ini sebagai musik metal alternatif buat para fans metal di tengah-tengah Mötley Crüe dan Bon Jovi, serta one of the most influential thrash metal albums of all time. Tak hanya itu, (lagi-lagi) Guitar World memasukkan track title ke dalam daftar The Greatest Guitar Solos pada posisi 51.

9. Appetite For Destruction (1987) — Guns N’ Roses


Benar-benar album yang tak bisa dilupakan! “Welcome to the Jungle”, “Paradise City”, “Sweet Child O’ Mine”, dan “It’s So Easy” mewakili sound rock n’ roll klasik. Riff-riff berat dan lengkingan solo Slash, dan tak ketinggalan vokal Axl di dalamnya. Cukup “metal” untuk para metalhead dan cukup “melodius” untuk para cewek — begitu Guitar World menyebut album ini

10. Machine Head (1972) — Deep Purple


Album studio keenam Deep Purple, yang menembus peringkat pertama di Inggris dan terjual lebih dari dua juta copy di Amerika! Tidak diragukan bahwa siapapun pasti kenal dengan riff intro Blackmore dalam “Smoke On The Water”.

Album ini dicatat oleh banyak pihak sebagai yang paling berpengaruh dalam genre musik heavy metal. Walaupun begitu, bagi pihak yang bukan merupakan penggemar berat band ini bakal menganggap band ini tak ubahnya seperti Nirvana, hanya menganggap “Smoke On The Water” sebagai satu-satunya lagu yang mereka kenal dari mereka, yang terlalu sering dimainkan dibanding lagu-lagu superior lain (sama halnya Nirvana dengan “Smells Like Teen Spirit”-nya).

http://www.crunchydistortion.com

bat Pictures, Images and Photos

10 Pertengkaran Antar Rekan Setim

| | 0 komentar
1. Roy Keane & Mick McCarthy (Piala Dunia 2002)
Keduanya memiliki hubungan pemain-pelatih di PD 2002 Jepang dan Korea Selatan. Selepas Irlandia Utara tersisih dari ajang tersebut, Keane mengkritik persiapan negaranya. Salah satu alasan terkuat adalah Keane mengganggap dirinya bukanlah ‘primadona’ Irlandia lagi.
Tidak terima dengan kritik itu, McCarthy menegurnya di depan seluruh skuad. Keane ngamuk dan melontarkan caci maki kepada pembesutnya itu. Akibatnya, kapten legendaris Manchester United itu ditendang dari training camp. Keane bertambah marah dan pensiun dari pentas sepakbola internasional.

2. Callum Davidson & Dennis Wise (Finlandia 2002)
Sir Alex Ferguson pernah bilang kalau Wise adalah satu-satunya pemain yang bisa memancing perkelahian di tengah ruang sunyi. Hebatnya, hal itu dilakukan Wise pada 2002.
Hal ini bermula ketika klubnya saat itu, Leicester tengah mengadakan tur ke Finlandia. Wise terlibat pertengkaran dan dipisahkan oleh Davidson. Tapi anehnya selepas pertengkaran itu, Wise malah datang ke kamar Davidson.
Wise meninju Davidson di wajah, membuat rahang dan hidungnya patah seketika. Ini membuatnya diseret ke pengadilan oleh Leicester.

3. Craig Bellamy & John Arne Riise (Algarve 2007)
Ini adalah contoh umum dari pengaruh alkohol pada pesepakbola. Pasalnya, pertengkaran kedua pemain Liverpool ini diawali dari acara mabuk-mabukkan. Acara minum itu berlanjut dengan sesi karaoke. Di sinilah semua hal berubah jadi neraka buat kedua pemain.
Bellamy marah karena Riise menolak ikut menyanyi di kompetisi karaoke. Keduanya sampai harus dipisahkan rekan-rekannya. Bahkan, ada rumor yang menyebut kalau Bellamy mengayunkan tongkat golf ke kaki Riise.

4.Alan Shearer & Keith Gillespie (Irlandia 1997)
Kedua pemain Newcastle United ini terlibat pergumulan berdarah ketika mengadakan tur ke Irlandia Utara. The Magpies saat itu tengah berkumpul di sebuah bar.
Kericuhan dimulai karena kelakuan Gillespie yang tak hentinya menjentikkan tutup botol bir ke arah sang kapten, Shearer. “Lakukan itu sekali lagi dan aku akan mencarikanmu tempat bersembunyi yang baik,” kata Shearer.
Hal berikutnya yang terjadi adalah keduanya bergumul hingga keluar bar. Menurut kesaksian rekan-rekannya, Gillespie tiba-tiba sudah terperosok ke selokan. Darah sudah berhamburan di sekitar lokasi pergumulan.

5.Freddie Ljungberg & Olof Mellberg (Piala Dunia 2002)
Tak banyak detail yang terkuak dari perkelahian ini. Yang jelas, hal ini terjadi di training camp Swedia. Keduanya bergumul di atas lapangan hingga dipisahkan rekan-rekannya.
Selepas itu, Ljungberg mengatakan kalau perkelahian itu sudah ia lupakan. Namun nyatanya, empat tahun berselang di ajang yang sama, mantan pemain Arsenal itu malah mengkritik Mellberg.

6. Stan Collymore (La Manga 2000)
Satu-satunya pemain dalam daftar yang harus berkelahi dengan dirinya sendiri. Saat itu Collymore dikontrak oleh Leicester City dan ikut dalam tur ke La Manga.
Tanpa sebab yang jelas, Collymore tiba-tiba memainkan alat pemadam api di tempat mereka menginap. Akibatnya, seluruh tim diusir dari penginapan. Collymore pun dihukum tak menerima gaji selama dua pekan dan melakukan kerja sosial.
Pria kontroversial itu juga diwajibkan membayar seluruh pengeluaran tim ke Spanyol. Termasuk biaya kerusakan hotel yang mencapai 700 poundsterling (Rp 11,7 juta)

7. Paolo Di Canio & Fabio Capello (China 1994)
Pemain dan pelatih ini memang punya level emosional yang labil. Amarah keduanya beradu dalam Tur Asia 1996. Saat itu Capello sengaja mengeluarkan Di Canio dari lapangan demi mempertahankan taktik.
Dalam pertandingan persahabatan pertama, Di Canio masih diam. Namun di laga berikutnya pria temperamen itu tidak tahan dan mengkonfrontir pelatihnya di tengah pertandingan. Capello tidak diam saja dan beradu argumen hingga harus dipisahkan para stafnya.

8. Edgar Davids & Guus Hiddink (Euro 1996)
Sebelum konflik keduanya pecah, timnas Belanda saat itu memang dilanda isu rasial. Pemain terbagi dua, kulit hitam dan putih. Kubu putih memilih agar Hiddink memasang Dennis Bergkamp. Namun, kubu hitam meminta agar Patrick Kluivert yang diturunkan.
Di tengah suasana pelik seperti itu, Davids tiba-tiba melancarkan kritik pedas.”Hiddink harus mengeluarkan kepalanya dari bokong para pemain. Dengan begitu dia bisa tahu apa yang sebenarnya terjadi,” ujar Davids.
Tak lama pemain legendaris Juventus itu diusir dari training camp Belanda.

9.Jean-Francois Larios & Michel Platini (Piala Dunia 1982)
Kedua pemain Prancis ini bertikai karena hal yang cukup konyol, diisukan pecinta sesama jenis. Ya, Larios dirumorkan menyukai Platini. Padahal, saat itu Prancis tengah bersiap melakoni PD 1982.
Tak ingin melarutkan isu tersebut, Tim Ayam Jantan terpaksa memulangkan Larios dari kamp latihan. Sedangkan Platini yang lebih vital perannya dipertahankan. Peristiwa ini bahkan dianggap sebagai salah satu momen
memalukan buat olahraga Prancis.

10. Joey Barton & Richard Dunne & Bocah 15 tahun (Thailand 2005)
Kedua pemain Everton itu tengah menjalani tur Asia ke Thailand. Namun di hotel tempat menginap, Barton diejek seorang fan Everton yang masih berusia 15 tahun.
Sang bocah memaki dan menendang tulang kering Barton. Tak terima, sang pemain menampar bocah itu. Kejadian ini rupanya dilihat oleh sang kapten, Dunne. Niat hati Dunne untuk memisahkan malah berujung fatal.
Pasalnya, malah ia yang kemudian berkelahi dengan Barton. Akibat hal ini, Barton diusir pulang dan diwajibkan menjalani konseling serta denda uang

vivanews

bat Pictures, Images and Photos